
Dunia Hewan: Mampu Ingat Nama Mainannya, Anjing Lebih Pintar dari Dugaan Kita?
Anjing Memiliki Kemampuan Kognitif yang Lebih Canggih
Siapa sangka, teman setia kita yang satu ini ternyata jauh lebih cerdas daripada yang sering kita bayangkan? Penelitian terkini mengungkapkan fakta mengejutkan tentang otak anjing.
Sebagai contoh, saat pemiliknya tiba-tiba mengeluarkan mainan favorit anjing, reaksi yang ditunjukkan otak anjing sangat mirip dengan reaksi manusia saat merasa terkejut atau terpesona. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Current Biology pada 22 Maret dan memberi bukti kuat bahwa anjing tidak sekadar merespons perintah atau suara, melainkan mereka bisa membentuk konsep mental mengenai objek-objek di sekitarnya.
“Siapa pun yang sudah memiliki anjing pasti tahu betapa peka mereka terhadap kata-kata kita,” ungkap Ellen Lau, seorang ahli saraf dari University of Maryland.
Namun, banyak orang yang masih beranggapan bahwa pemahaman anjing terhadap https://antadeldorado.com/ bahasa manusia hanya reaksi otomatis tanpa pemikiran lebih lanjut. “Penelitian ini memberi bukti yang lebih dalam bahwa anjing memiliki kemampuan kognitif yang jauh lebih kompleks,” tambah Lau.
Artinya, anjing tidak hanya mendengar suara kita, tetapi mereka benar-benar memahami kata-kata tersebut dalam konteks yang lebih luas, menghubungkannya dengan objek fisik di sekitarnya, dan membentuk pemahaman tentang dunia yang ada.
Mengungkap Potensi Jenius Otak Anjing
Seringkali kita terkagum-kagum melihat anjing yang mampu mengingat ratusan kata dan mengikuti perintah rumit. Chaser, seekor border collie yang terkenal, bahkan dapat mengenali lebih dari 1.000 kata untuk berbagai mainan! Tetapi, di balik semua kecanggihan ini, masih banyak yang perlu kita pelajari tentang kemampuan otak anjing.
Marianna Boros, seorang ahli saraf dan perilaku hewan, tertarik pada anjing-anjing yang tampaknya kurang “menonjol” dibandingkan dengan anjing seperti Chaser. Anjing-anjing ini, meskipun cerdas, kadang kesulitan melakukan hal sederhana seperti mengambil mainan yang diminta. “Mungkin mereka bosan, atau mungkin lebih tertarik pada mainan lain,” jelas Boros.
Untuk lebih memahami perbedaan kecerdasan ini, Boros dan tim penelitinya mengajak 27 anjing dari berbagai ras—dari toy poodle hingga Akita—untuk mengikuti eksperimen unik. Bersama pemiliknya, anjing-anjing ini datang ke laboratorium dan menjalani serangkaian tes kognitif.
Eksperimen: Mengungkap Kemampuan Kognitif Anjing
Boros dan timnya meminta para pemilik anjing untuk membawa lima mainan yang sudah dikenal oleh anjing-anjing tersebut ke dalam laboratorium. Setelah itu, mereka menempelkan elektroda di kepala para anjing dan meminta mereka untuk berbaring nyaman dan tetap terjaga.
Setiap beberapa waktu, anjing-anjing ini akan mendengar suara rekaman dari pemiliknya yang mengatakan hal-hal seperti, “Kun-Kun, lihat, bolanya!” Namun, pemilik tersebut tidak ada di ruangan yang sama. Sebaliknya, ada sebuah jendela elektronik yang bisa berubah dari buram menjadi tembus pandang, sehingga memungkinkan anjing melihat pemilik mereka yang memegang salah satu mainan.
Terkadang, mainan yang diangkat pemiliknya adalah bola, namun ada kalanya mereka juga memegang mainan lain, seperti tali. Reaksi otak anjing terhadap perubahan ini memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai kemampuan mereka untuk mengenali objek yang dimaksud dan memahami konteks suara yang mereka dengar.
Baca Juga: Sejarah Dunia: Sejak Kapan Anjing Dianggap sebagai Sahabat Manusia?